Hampir semua wanita biasanya pernah menindik telinga agar dapat memakai
anting. Tetapi sekarang, semakin banyak wanita dan pria yang menindik
beberapa bagian tubuh, seperti alis, hidung, pusar, lidah, dan bahkan
alat kelamin sebagai bentuk kesenangan, ekspresi budaya, atau artistik.
Di
Amerika Serikat pada tahun 2004, sekitar 49 persen wanita dan 19 persen
pria berusia 18-50 tahun memiliki tindikan di telinga. Sedangkan
sekitar 21 persen wanita dan 8 persen pria memiliki tindikan di tempat
lain.
Ketika dilakukan oleh seorang profesional terlatih, tindikan di badan (body piercing) cukup aman secara keseluruhan.
Menurut sebuah tinjauan ulang oleh ahli kulit di Northwestern University Feinberg School of Medicine dalam American Journal of Clinical Dermatology, masalah yang paling umum adalah infeksi, yang telah mempengaruhi hingga 20 persen dari semua tindikan.
Seringkali
terjadi infeksi bakteri di lokasi tindikan. Komplikasi lain mungkin
termasuk perdarahan, reaksi alergi, robeknya kulit, atau jaringan parut.
Dalam kajian tersebut, para peneliti menggambarkan beberapa risiko
kesehatan utama dari body piercing dan cara pencegahannya.
Berikut 9 pertimbangan sebelum menindik tubuh seperti dikutip dari WebMD, Senin (20/2/2012) antara lain:
1. Mengetahui risiko infeksi
Jika
saat ini memiliki infeksi atau luka terbuka, maka sebaiknya menunda
penindikan. Risiko infeksi lebih tinggi, terutama jika yang melakukan
penindikan kurang terlatih dan bekerja di lingkungan yang tidak steril
atau menggunakan peralatan yang tidak bersih atau jika luka tidak
benar-benar sembuh.
2. Menyadari masalah medis
Jika
memiliki masalah kesehatan, seperti diabetes tidak terkontrol atau
kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan, maka peluang untuk
terjadi infeksi lebih tinggi.
3. Faktor gaya hidup
Sebuah
tindikan di hidung ketika berusia 20 tahun mungkin terlihat keren.
Tetapi ketika telah berusia diatas 30 tahun atau setelah memasuki dunia
kerja, tentunya hal tersebut tidak sesuai.
Jika berencana untuk
berusaha menghilangkan bekas tindikan, hal tersebut dapat meningkatkan
peluang terjadinya infeksi. Hal tersebut juga dapat memperpanjang waktu
penyembuhan kulit yang baru ditindik. Lokasi tindikan pada daerah tubuh
yang aktif, juga lebih rentan terjadi robekan.
4. Kenali kecenderungan penyembuhan
Beberapa
orang mungkin rentan terhadap jaringan parut yang dapat diangkat, atau
tebal, dan bentuk apa yang disebut keloid. Tindikan bukanlah ide yang
baik untuk dilakukan orang yang memiliki kecenderungan mudah terjadi
jaringan parut atau keloid.
Waktu penyembuhan bervariasi
tergantung pada daerah yang ditindik.Daerah pusar, puting susu, dan alat
kelamin adalah daerah yang paling lambat untuk proses penyembuhan.
5. Pertimbangkan anatomi
Tidak
semua permukaan kulit dapat memiliki penindikan sesuai dengan yang
diinginkan. Misalnya pusar dengan punggung, tentunya paling mudah untuk
menusuk pusar. Lidah dengan frenulum pendek (lipatan di bagian bawah
lidah), adalah bukan daerah yang baik untuk dilakukan tindikan.
6. Memilih penindik profesional terlatih
Tindikan
tubuh yang paling sering dilakukan di tempat tato dan tindik. Sedangkan
tindikan pada daun telinga dapat dilakukan di toko-toko perhiasan atau
pusat layanan kesehatan.
"Penindik yang berkualitas memiliki
pemahaman yang baik tentang fisiologi dan anatomi dari bagian tubuh yang
akan ditindik. Para penindik juga harus menggunakan alat steril dan
tindakan pencegahan untuk menangani perdarahan dan mengendalikan
infeksi.," tulis para peneliti Northwestern.
7. Menceritakan riwayat kesehatan pada penindik
Penindik
profesional harus memperoleh riwayat kesehatan dari orang yang akan
menggunakan jasanya. Termasuk alergi, penyakit jantung, diabetes, dan
asma. Sehingga risiko kesehatan dapat diprediksi. Untuk membatasi
pendarahan, dianjurkan untuk menghindari aspirin selama seminggu.
Sebelum
dilakukan penindikan biasanya dianjurkan mengonsumsi obat nonsteroidal
anti inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen untuk
setidaknya 1 hari sebelum proses penindikan dan selama 7 hari
sesudahnya.
8. Pastikan bahan yang tepat digunakan
Cincin,
pin, atau perhiasan bebas nikel untuk mengurangi risiko reaksi alergi
dan infeksi. Perhiasan yang terlalu kecil atau tipis atau berkualitas
rendah dapat berpindah dari penempatan awal, yang dikenal sebagai
migrasi, atau ditolak oleh tubuh.
9. Ikuti petunjuk perawatan
Cari
tahu berapa lama luka biasanya akan sembuh dan bagaimana untuk menjaga
kebersihan luka. Mengetahui kemungkinan efek samping dari penindikan,
seperti nyeri atau bengkak, dan apa yang harus dilakukan untuk
meminimalkan efek samping tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar